Seterusnya, Elizabeth Jane Soepardi, Direktur Mencegahan serta Pengendalian Penyakit Tular Vektor serta Zoonotik, Ditjen P2P Kemenkes RI menuturkan bahwa pemerintah Indonesia berharap penambahan kerja sama pertukaran ilmu dan pengetahuan serta technologi medis-kesehatan dengan Taiwan utk saat lain kesempatan.
Lantaran, menurut Elizabeth, kerja sesuai sama itu dinilai lebih efisien serta efektif juga berikan resiko segera buat keadaan kesehatan di Indonesia.
Ia mencontohkan, Taiwan udah menggunakan technologi drone utk menambah efektifitas serta efisiensi penyebaran insektisida pemberantas serangga vektor, seperti nyamuk Aedes aegypti serta Anopheles.
Baca Juga: Rumus lingkaran
Ada juga technologi perangkap serangga vektor dalam jumlah besar yg mampu dimanfaatkan utk menghambat epidemi penyakit demam berdarah juga malaria di Indonesia.
Baca Juga: diagram lingkaran
Taiwan juga miliki laboratorium analisa serta insektarium serangga-serangga vektor yg diperuntukan utk menambah kekuatan analisa mencegahan serta perlakuan penyakit yg diakibatkan oleh hewan itu.
Artikel Terkait: 1 meter berapa cm
" Jadi itu yg lagi tengah kita usahakanlah, biar Taiwan dapat memasarkan atau sharing technologi sejenis itu ke Indonesia, " kata Elizabeth.
Walaupun miliki minimnya interaksi diplomatik, Indonesia - Taiwan udah miliki segelintir kerja sama tekhnis di sektor medis serta kesehatan.
Semisal, penguatan kerja sama pada National Taiwan University Hospital (NTUH) dengan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada 2017, juga pengiriman beberapa perawat dari Indonesia utk menimba pengetahuan di Taiwan.
Dalam naskah pidato yg dibacakan oleh Elizabeth, Menteri Kesehatan Nina Moeloek mengapresiasi bentuk-bentuk kerja sama tekhnis begitu, juga, penjajakan mirip utk kedepannya.
" Lantaran, kerja sesuai sama itu dapat diimplementasikan dengan cara segera serta berikan resiko positif buat pihak-pihak yg butuh, " kata Menkes Nina lewat naskah pidato yg dibacakan oleh Elizabeth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar